Rabu, 03 September 2008

Bagaimana SMR Bisa Membaca LJK yang Terscan Miring dan Terotasi


Inilah kehebatan 4 titik di pojok plus 1 titik yang posisinya bisa di sembarang tempat, asal masih sejajar dengan 2 titik di pojok, bisa di atas, bawah, samping kiri atau samping kanan.

4 titik di pojok berfungsi sebagai penanda batas pembacaan terluar, sehingga semua obyek item yang akan dibaca letaknya harus di dalam 4 titik tersebut. Jika obyek terletak di luar ke-4 titik tersebut maka obyek tidak akan terbaca. Tapi jika titiknya hanya 4 tersebut, maka LJK belum bisa terbaca SMR, hal ini karena belum diketahui mana bagian atas, bawah, samping kanan dan samping kiri. Pada umumnya LJK yang dibuat berbentuk persegi sehingga bentuk LJK bagian atas sama dengan bentuk bawah, samping kanan sama dengan samping kiri. Oleh karena itu, dibutuhkan 1 lagi titik yang berfungsi untuk menentukan mana atas, bawah, samping kanan dan samping kiri. Maka jika kita taruh 1 titik tambahan di atas, otomatis akan diketahui mana LJK bagian atas, dan bagian yang lainnya. Demikian juga jika kita taruh 1 titik tambahan tersebut di bawah ataupun di samping otomatis akan diketahui mana LJK bagian atas, dan bagian yang lainnya

Jadi meskipun gambar hasil scan miring atau terotasi 0-360 derajat, akan tetap dikenali mana LJK bagian atas, bagian bawah, samping kanan dan samping kiri. Jadi, kita tidak perlu khawatir ketika men-scan LJK, hasilnya miring ataupun terotasi 0-360 derajat tetap akan terbaca oleh SMR.

Itulah salah satu kelebihan SMR, tetap bisa membaca LJK hasil scan yang miring atau terotasi.


Read More ..

Smart Mark Reader

Dari namanya mungkin kita punya gambaran apa itu smart mark reader. Kalau kita artikan secara bebas adalah pembaca tanda yang pintar. Apa sih maksudnya?

Smart mark reader atau yang disingkat dengan SMR, adalah sebuah software yang digunakan untuk mendesain, membaca sebuah dokumen bertanda atau yang lebih kita kenal dengan Lembar Jawab Komputer menjadi data, kemudian menilai, mengolah dan memberi analisis, dengan bantuan scanner berbasis gambar digital. Jadi teknologi yang menjadi unggulan SMR adalah software-nya, bukan pada scanner. Karena scanner yang digunakan adalah scanner yang biasa kita gunakan untuk menscan gambar, dengan berbagai jenis scanner. Bisa scanner flat bed (scanner buka tutup seperti mesin fotokopi biasa), atau ADF (Automatic Document Feeder, yaitu scanner yang bisa menscan LJK dengan cepat seperti printer). Jadi kecepatan pembacaan SMR tergantung pada kualitas komputer dan jenis scanner. Scanner jenis flat bed tidak direkomendasikan karena waktunya yang lama.

Lalu seberapa smart sih SMR itu?

* SMR mampu membaca LJK miring atau terotasi 0-360 derajat ketika pen-scan-an. Jadi kita tidak perlu khawatir LJK tidak terbaca karena hasil scan tersebut, asal LJK masih ter-scan secara utuh.

* Pengguna dapat membuat desain LJK sendiri sesuai keinginan.

* Operasional praktis, cepat dan murah.

* LJK bisa menggunakan kertas HVS biasa, tidak membutuhkan kertas khusus.

* Penggandaan LJK bisa dengan printer, fotokopi, risograph, atau mesin cetak yang lain.

* Alat yang digunakan untuk memberi tanda bisa menggunakan pensil, pulpen, spidol, atau alat tulis lain yang biasa digunakan untuk menghitamkan.

* Bisa membaca LJK yang terlipat atau sobek.

* Cara pengisian LJK bisa dengan membulatkan, menyilang, atau cek list.

* Dilengkapi dengan analisis jawaban dan analisis soal.

Kok SMR bisa membaca gambar hasil scan LJK yang miring atau terotasi?




……to be continued…….

Read More ..

Ngisi LJK, Siapa Takut?

LJK (Lembar Jawab Komputer) adalah salah satu sarana yang akhir-akhir ini sering dimanfaatkan oleh berbagai lembaga, baik pendidikan, perusahaan, departemen pemerintah, dll. Maka tidak heran jika teknologi yang dipakai pun semakin canggih.
Kalau dulu kita ngisi LJK, sering muncul kekhawatiran kalau-kalau bulatan yang kita buat tidak terbaca, sehingga kalau dari hitungan manual kita bisa yakin mendapatkan nilai yang cukup baik,tapi karena pakai teknologi pembacaan LJK nilai kita jadi sangat kurang dari hitungan manual. Apalagi aturan-aturan yang ada mesti membuat kita sangat berhati-hati dalam mengisi LJK tersebut, mulai dari harus hitam penuh dalam membulatkan, LJK tidak boleh kotor, terlipat, sobek, kena air, dsb.
Dengan kemajuan teknologi pembacaan LJK tersebut, sekarang kita sebenarnya tidak perlu khawatir lagi dalam mengisi LJK. Bahkan kalau dulu kita perlu banyak waktu untuk ngisi LJK karena harus membulatkan pilihan hingga bulatan penuh, sekarang cukup dengan menyilang jawaban pun bisa. Dengan begitu waktu yang kita gunakan untuk berpikir untuk memilih jawaban jadi lebih lama, dan tidak perlu terburu-buru. Juga kita tidak perlu lagi takut kalau sampai LJK terlipat atau sobek atau basah karena keringat kita (yang keluar saking tegangnya dalam mengisi LJK tsb. :).....). Semua hal tersebut bisa diatasi asal operatornya manusiawi (lho?). Karena memang operatornya manusia dan kita bisa atur pembacaan LJK tsb. sehingga jawaban-jawaban kita di LJK bisa terbaca.
Lalu teknologi apa yang bisa mengoreksi LJK dengan begitu baik tersebut?....




bersambung....
Read More ..